Penulis : Risky Julian Dinardi
Wara - Yogyakarta tempat berkumpulnya budaya dari para perantau yang tersebar daerah di Indonesia salah satu contohnya budaya musik sape, musik sape adalah salah satu musik yang berasal dari Kalimantan. Sape sendiri memiliki irama melodi yang menenangkan hati, dari sini lah para pemuda asli Kalimantan mencoba untuk memperkanalkan musik ini kepada masyarakat yang ada di Yogyakarta hingga tercetuslah komunitas pecinta sape jogja untuk mengembangkan bakat, budaya dan relasi bagi pemuda Kalimantan yang bergabung kekomunitas ini.
Biasanya tampil di acara pekan budaya yang diadakan tiap tahun. Nama dari acara tersebut adalah "Selendang Sutra". Selain itu, ada juga acara "Pekan Gawai Dayak". Namun karena COVID-19 harus divakumkan sampai sekarang. Selebihnya mereka mengisi acara-acara biasa. Dan yang membedakan mereka dengan band lain adalah konsepnya, yakni tradisional namun modern. Dengan memakai alat musik etnik, namun diolah menjadi musik modern. Setelah diadakan open recruitmen komunitas pecinta sape jogja tempat ini sering didatangi hampir tiap malam tidak pernah sepi dari pengunjung, untuk pecinta sape jogja juga kini telah berjumlah 58 orang yang telah menjadi anggota yang semulanya hanya sekitar 32 orang saja.
Awal berdirinya komunitas ini sejak 5 tahun lalu, namun pada tahun 2018 masih dianggap komunitas biasa “ujar Rizal salah satu anggota komunitas. Komunitas pecinta sape jogja biasanya melakukan Latihan di Kopi Rumah Bujang dimana café ini menyediakan tempat yang nyaman untuk Latihan atau sekedar ngumpul biasa sembari bercerita. Nama kopi rumah bujang dikarenakan tempat tersebut isinya laki laki dan masih bujangan maka, akhirnya tercetus juga ide nama sebagai Kopi Rumah Bujang. Selain anggota komunitas yang sering berkunjung ke café ini banyak sekali orang orang yang datang dikarenakan tempatnya yang cukup untuk bersantai ria hingga pajangan yang sangat menarik seperti ukiran kayu khas Kalimantan hingga fotografi yang terpajang rapi menghiasi dinding tempat itu.